Pemanasan global yang sangat tinggi di dunia ini, menjadi ancaman
bagi kehidupan manusia. Pemanasan global menyebabkan iklim yang tidak tentu,
cuaca ekstrim, meningkatnya suhu global, dan sebagainya. Pemanasan global dapat
bersumber dari asap kendaraan dan asap rumah tangga. Selain itu, asap dari
sumber energy bahan bakar yang dapat menjadi
sumber pemnasan global.
Manusia banyak mengunakan sumber energi dari bahan bakar
(sumberdaya fosil) untuk menghidupi kebutuhan hidup mereka, dari mulai energi
lisrik, bahan bakar dan sebagainya. Semuanya mengeluarkan zat sisa yang sangat
merusak lingkungan kita. prosuksi bahan bakar yang mengunakan banyak pengolahan
pembakaran mengeluarkan zat sisa berupa gas udara yang kotor dan limbah cairan.
Gas udara tersebut akan menghiasi bumi ini dan menambah pemanasan global
dibumi.
Padahal energy tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan
bayangkan berapa banyak orang mengunakan energi tersebut. Semisal di Indonesia
yang memiliki penduduk terbanyak ke-empat di dunia yang masih menggunakan bahan
sumber daya fosil untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Jadi berapa
banyak energy yang diperlukan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan
berapa banyak zat yang keluar akibat hal tersebut nantinya yang menimbulkan
kerusakan tersebut. Satu rumah saja memerlukan energy rata-rata 300 watt
kalikan tiap rumah di Indonesia kalikan dengan jumlah energy yang nantinya akan
diperlukan. Pasti banyak sekali energy yang dibutuhkan dan jumlah gas yang
keluar hasil pengolahan menjadikan sumber daya fosil tersebut dalam memenuhi
kebutuhan yang mengeluarkan zat merusak udara tersebut. Belum lagi ditambah
dengan berkurangnya lahan pemukiman hijau yang menjadi menguragi zat emisi tersebut
menyebar.
Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang
dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak
dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi
yang layak diperhitungkan. Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui
dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan
beberapa inti melalui reaksi fusi.
Bahan bakar reaktor fisi adalah radioisotop yang dapat
berfisi (fisil), yang dapat diperoleh di alam. Tetapi karena beberapa bahan
fisil dapat dibuat dari bahan dapat membiak (fertil), maka beberapa jenis bahan
fertil yang dibutuhkan sebagai bahan baku pembuat bahan fisil juga digolongkan
sebagai bahan bakar reaktor fisi. Bahan fisil U-233, U-235, Pu-239 dan Pu-241
serta bahan fertil Th-232 dan U-238 adalah bahan bakar dari beberapa tipe
reaktor fisi yang telah dikembangkan hingga awal abad 21 ini.
Proses pembuatan bahan fisil dari bahan fertil dapat
dilakukan dalam sebuah reaktor fisi, proses ini disebut sebagai proses
pembiakan. Oleh karena itu, dalam reaktor fisi terdapat tipe reaktor yang
disebut sebagai reaktor pembiak karena dalam reaktor ini selain dilangsungkan
reaksi fisi kontinu juga dilangsungkan proses pembiakan bahan fisil dari bahan
fertil (biw)
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan
untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara
terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak
memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron,
batang kendali, dan perisai beton.
Reaksi fusi D-T
(deuterium-tritium) dalam sebuah reaktor nuklir Tokamak membutuhkan deuterium
dan tritium. Tritium dibuat dari lithium dalam reaktor fusi, dengan demikian
bahan bakar reaktor fusi adalah deuterium dan lithium. Keberadaan deuterium
dalam air laut sangat melimpah, dan dapat digunakan untuk pemakaian selama
ratusan ribu tahun, bahkan mungkin lebih dari sejuta tahun.
Lithium sebagai bahan baku pembuat tritium cukup banyak
terdapat di lapisan bumi, kauntitas cadangan lithium akan mampu memasok reaktor
fusi selama beberapa ribu tahun. Tetapi tritium juga dapat dibuat dalam suatu
reaktor nuklir, teknik ini akan sangat bermanfaat apabila cadangan lithium
telah menipis.
Reaksi fusi dalam reaktor Tokamak menghasilkan limbah
radioaktif tetapi dengan umur paruh yang pendek. Tritium yang dihasilkan dari
sisa-sisa reaksi fusi adalah isotop yang memancarkan radiasi (radioisotop)
dengan umur paruh 12,36 hari. Neutron yang dipancarkan dari reaksi fusi juga
dapat membuat bahan struktur reaktor yang ditumbuknya menjadi radioaktif.
Radioisotop yang dihasilkan karena aktivasi neutron ini akan mempunyai umur
paruh tidak lebih dari seratus tahun. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari
dalam reaktor fusi relatif lebih rendah radioaktivitasnya dari pada limbah yang
dihasilkan dari reaktor fisi.
Dari jumlah cadangan atau ketersediaan bahan bakar reaktor
fusi di alam yang sangat melimpah, maka reaktor fusi merupakan pembangkit
energi yang ideal yang akan dapat memasok kebutuhan energi bagi umat manusia
dimasa mendatang dalam jangka waktu yang lama dan ramah lingkungan.
Sehingga dapat mengurangin pemanasn global dalam pengunaan
energi nuklir ini. Walau berbagai skenario daur atau siklus bahan bakar reaktor
fusi dapat dikembangkan, tetapi pengembangan masih belum dilakukan karena para
ilmuwan yang masih mengalami kendala teknis dalam mewujudkan reaktor fusi
kontinu yang memadai untuk memasok kebutuhan energi sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar