Rabu, 15 Mei 2013

cerita remaja


Me and My friend
Sore hari aku berjalan membeli cemilan ke warung yang agak jauh dari rumah. Aku baru tinggal bersama mama dan papa untuk melanjutkan masuk SMA. Sebelumnya aku tinggal bersama Nenek, nama aku Hana. Aku bertemu dengan cewek diwarung, dia seperti mudah bergaul. Dia langsung mengikuti aku kembali kerumah.
“rumah kamu dimana? Kayaknya aku baru lihat kamu?” kata cewek itu
“iya aku tinggal di gang apel. Aku baru tinggal disini. Kenalin aku Hana” kata aku
“oh ya! Bagus nih kita bisa jadi teman. Kenalin aku Naura” kata Naura
Sepanjang jalan kami mengobrol hingga sampai didepan gang, kami berpisah dia mau kelapangan.
“dah sampai ketemu lagi” kata aku
“Hana besok gak ada acarakan kalau gak ada,jam setengah 6 kamu ke lapangan kita naik sepeda. Datang ya!” teriak Naura sambil berjalan kelapangan
Aku bahagia banget dapat teman baru di libur panjang ini. Walaupun senin lusa sudah mulai sekolah, besok aku mengisi liburan dengan teman. Sepangjang waktu aku menunggu besok tiba. Pagi hari aku agak telat karena rumah biasanya masih pada tidur. Aku lekas mengayuh sepeda ke lapangan. Di lapangan sudah ada anak cowok mengunakan sepedanya yang mulai jalan. Aku melihat Naura masih menunggu aku. Naura melihat langsung menghampiri aku.
“hey! Ayo goes kita kejar mereka. Ready! Go!” kata Naura
Kami segera mengejar kelompok cowok itu. Aku lelah kami Cuma dibarisan akhir saja menyeimbangi barisan sepeda teman lain. Di tempat rest area semua heran Naura punya teman cewek. Walaupun  cowoknya hanya 3 orang saja sekarang karena yang lain masih liburan. Setelah kami semua kembali ketempat masing-masing. Aku terus mengikuti Naura, tidak sadar sudah ada didepan sebuah rumah sederahana.
“mampir dulu ya! santai saja, hanya ada adik aku yang ada rumah. Aku Cuma ada ibu sama adik. Sekarang ibu sudah berangkat kerja, dia lagi pergi keluar kota” kata Naura
“oke! Besok sudah masuk sekolah kan? Kamu kelas berapa?” kata aku
Aku kaget sekaligus senang ini keajaiban kami satu sekolah dan seumuran ternyata. Naura langsung pergi meninggalkan aku mengambil minum dan mandi. Naura keluar memberikan handuk dan pakaiannya. Aku binggung dan malu.
“santai saja! anggap rumah kamu saja! udah mandih saja dulu pasti gak betahkan?” kata Naura
Aku tidak bisa menolak. Aku lekas kekamar mandi. Adiknya makan di teras. Aku menghampirinya dan menanyakan tentangnya dan Naura. Naura kembali setelah membeli makanan. Setlah kami sarapan dengan nasi uduk yang dibeli dari warung dijalan tadi.
“Hana kamu mau pulang! Mama kamunya nyariin kamu gak?” kata Naura
“Mama sama Papa sekarang kerja. Dirumah ada kakak sama temannya kalau ada masalah nanti kakak aku akan telpon” kata aku
Sebelum main kami membuat makanan untuk siang dan membereskan rumah. Lama-kelamaan aku seperti kami saudara. Sore hari aku pulang dan Naura kelapangan. Pagi hari aku bawa motor kesekolah. Aku binggung harus melakukan apa tiba-tiba Naura datang dari belakang dan megagetkan aku. Ternyata kami satu gugus sehingga sering kali kami sering bersama tapi duduk kami berjauhan diatur sama kakak mentornya.
“Hana kamu tau gak yang namanya Yuito, dia keren banget baik lagi” kata Naura
“gak tau sih tapi mirip sama nama kakak aku tapi namanya Kiyuru yuito, aku panggil kak YU ayo kekelas tinggal kita sendiri disini” kata aku
Pulang sekolah kami pulang masing-masing kami tidak bisa main karena baju kami. Pagi harinya dapat info baru Naura dapat nomor telponnya. Aku hanya jadi teman curhatnya walau ketemu tapi Naura hanya menceritakakannya. Setelah melaksanakan orientasi selama 3 hari kami resmi menjadi murid sekolah Bangsa. Sayangnya, pembagian kelas aku dan Naura berbeda kelas hanya ketemu setiap pulang sekolah karena aku numpang sama Naura. Aku mendapat kelas X’8 dan Naura X’1 dari 8 kelas sepuluh jarak dari kelas aku ke kelas Naura lumayan jauh dari kelas sepuluh lainnya. Kami berbeda eskul juga aku ikut pmr dan Naura ikut futsal kadang setiap sekolah aku menonton latihannya setelah aku eskul. Hari selasa kami eskul, hari pertama masih pengenalan dan mengukur kemampuan. Aku duduk dekat tas Naura, sedang asiknya baca novel ada kakak kelas datang dan duduk disebelah aku.
“hey Nunggu Naura ya! Koq maunya?” kata kakak itu
“aku numpang sama dia. Aku gak boleh nunggu disini, kakak?” kata aku
“boleh! Kenalin aku Fiven pangil saja Piv, kamu suka baca novel ya! Aku suka novel Sherlock homes” kata Piv
“aku Hana, aku belum pernah baca. Emang gimana sipnosisnya?” kata Aku
“seru! Nanti aku pinjam tapi kalau kamu mau?” kata Piv
Kami berbincang masalah novel, kakak Piv orangnya seru. Piv sama gaulnya sama Naura tapi Piv lebih populer karena keren, status, kepintaran dan keahliannya. Rumornya banyak cewek mendekati dia. Setiap eskul futsal pasti selalu ada banyak cewek. Seminggu kemudian pelajaran sekolah sudah evektif mulai banyak tugas yang numpuk. Waktu luang pun berkurang aku sering main sama teman sekelasku terutama Radit, dia best friend dikelas. Kadang dikelas kami disebut bestcouple.
“Hana kantin yuk! Temanin aku” kata Radit
Radit langsung menarik tangan aku. Aku gembira ada cowok yang begitu baik aku jadi teringat setiap liburan dulu sering jalan-jalan sama keluarga. Dikantin banyak siswa makan hingga bangku kantin penuh. Aku merasa bosan karena warung dkantin sangat ramai.
“hana kita duduk sini dulu ya! Makanan aku belum dimasak” kata Radit
“Radit, besok aku kerumah kamu ya! Tugas kita belum selesai” kata aku
Dari belakang Naura manggil aku yang lagi duduk berhadapan dengan Radit meminum es. Naura lang sung mendekati kami. Menyambut dengan senyuman tapi Radit mengambil makanannya yang sudah jadi.
“Hey Hana! Sama Radit! Kalian pacaran?” kata Naura
“hah! Ngak tapi emang kita dekat banget mungkin senasip juga kayak kita, laguian orangnya seru” kata aku
“tumben kamu akrab banget sama cowok! Aku kayaknya juga baru ngeliat kamu kekantin setiap aku ajakin gak mau” kata Naura
“aku paksa Naura! Emang susah aku sampai menariknya liat aja tangannya” kata Radit datang bawa makanan
Radit ngomong mulu sama Naura, aku mengambil kesempatan makan baksonya. Dia tidak sadar sama sekali hingga aku makan dua buah bakso. Radit langsung melirik dan menghitung jumlah baksonya.
“hana kamu makan baksonya berapa koq tinggal dua?” kata Radit sadar
“sama ini dua? Aku agap bayaran nganterin” kata aku sambil makan bakso
Radit langsung memukul badan aku. Naura langsung mengambil garpu ditangan aku dan menusukan bakso dimangkok Radit. Dia melahapnya dan kabur. Radit kesal baksonya tinggal satu, dia langsung menutupi mangkuknya dari aku.
“makasih ya dit! Bye Hana!” kata Naura pergi dengan temannya
Hari selasa aku menunggu Naura untuk membeli hadiah untuk Radit yang akan ulang tahun besok. Setelah aku eskul aku langsung kelapangan Futsal. Belum lama kau duduk di bangku penonton kak Piv langsung mendekati aku dengan di belakangnya Naura. Kak Piv duduk disebelah aku.
“Hana maaf aku gak bisa nemenin kamu, aku mau segera pulang! Besok adik aku jalan-jalan” kata Naura
“yaudah  aku anterin kamu aja! Kau siap nganterin kemanapun!” kata kak Piv
Aku tidak bisa menolak karena aku harus mencari kado untuk Radit. Aku hanya mengangguk. Kak Piv mengantar aku kesebuah Mall. Aku membeli sebuah Video film. Kami langsung ke toko buku, mempunyai kesamaan pada kesukaan buku. Di toko buku kami banyak memilik buku dan bercerita tentang isi buku tersebut. Kak Piv langsung mengajak aku makan awalnya aku menolak karena uang yang aku bawa kurang untuk membayar dua orang. Kak Piv  membayar makanannya sendiri sampai buat aku khawatir kirain aku harus membayar dua orang.
“lain kali bayarin aku ya!” kata kak Piv
Malam harinya kami pulang setelah asik-asik bermain dimall. Aku diantar Kak Piv sampai depan gang karena aku harus membeli snack terlebih dahulu. Pagi hari aku benar-benar ngantuk. Aku sms Naura kalu aku tidak bisa berangkat bareng. Dimeja makan mama, papa dan kak YU melihat kengantukan aku.
“sayang, kamu gak papa. Kamu bolos saja hari ini?” kata mama
“ngak mau ma! Nanti dirumah Hana sendirian, Hana mau naik motor sendiri hari ini” kata aku
“kamu masih ngantuk juga! Kak Yu anterin saja kitakan satu sekolah.” Kata Kak Yu
Mama dan Papa berangkat setelah mereka makan. Kami berangkat dengan motor ninja kak Yu aku yng ngntuk tiduran dipunggungnya.
“kak Yu kenal namanya Piv gak? Dia orangny gimana?” kata aku
“kenal dia akrab banget sama kak Yu. Terus diakan sering main kerumah kita” kata kak Yu
“Oh ya kak Yu punya pacar gak? Cerita ya sama aku” kata aku
Kak Yu diam. Disekolah sudah ramai, motor sudah terparkir rapi dilapangan parkir. Aku turun didepan gerbang, kak Yu merkirkan motornya. Aku menunggu kak Yu sambil mengeluarkan coklat. Kak Yu datang aku langsung mendekatinya.
“Hana kamu masuk saja duluan ngapain nunggu?” kata kak Yu
“ini buat kak Yu, kemarin aku beli di market depan. Yaudah aku kekelas!” kata aku
Setelah memberikan coklatnya, kak YU langsung mengacak acak rambut aku. Aku sampai kekelas duluan karena kelasnya kak Yu dekat dengan kelasnya Naura lumayan jauh dari kelas aku. Didepan kelas sudah ada Radit yang nungguin aku minta hadiah. Aku langsung mengeluarkan coklat dan memberikannya ke Radit yangsudah menadahkan tangannya.
“hah coklat doank! Ngak dibungkus lagi, Pelit banget sama friend” kata Radit gak percaya
“ya ini hadiahnya kalau mau dibungkus, bungkus aja sendiri aku kasih kertas buku gimana?” kata aku langsung masuk kekelas
“semua nanti istirahat aku traktir makan bakso kecuali Hana!” Teriak Radit didepan kelas
Semua langsung senang dan bilang selamat ulang tahun. Dan Radit memberikan kertas makan agar tidak ketukar sama kelas lain yang membeli. Aku langsung menadah tangan ketika Radit datang mengahampiri. Istirahat aku makan snack didepan kelas karena didalam sepi hanya aku sendiri takut ada yang hilang aku yang disalahin. Untungnya aku bawa bekal dan snack sehingga aku tidak bosan dan memelas kekantin. Naura datang sendirian menghampiri aku.
“kamu sendirian Hana! Mana Radit biasanya sama dia!” kata Naura
“dia naktir anak sekelas tapi aku nggak. Males juga kekantin sebenarnya udah ada makanan” kata aku
“Hana aku mau cerita nih hubungan aku sama Yuito taukan” kata Naura
“gak tau! Kamu gak pernah nunjukin” kata aku
Naura bercerita hubungannya semejak awal kenalan saat Mos. Naura gesit mengejarnya apalagi dia sebelahan kelasnya sama si doi. Kemarin si doi ngajak jalan katanya. Dan nembak di taman sambil memberikan coklat dan bunga. Naura bilang iya tanpa harus nunggu beberapa hari. Rencanya hari ini mereka akan pulang bareng.
“terus aku gimana? Mending kau bawa motor tadi” kata aku kecewa
“ya naik angkot! Tapi tadi aku kesel adiknya sakit maksa sekolah jadi dia bareng adiknya, bĂȘte banget untung dia minta kak Piv yang mau ditebengin dibanding naik angkot dua kali ” kata Naura
Radit datang setelah kenyang makan. Aku langsung nyuekin dia yang tidak member traktiran sama aku.
“selamat ulang tahun Radit. Parah kamu ngak ngajak teman aku kasian dia disini sendirian untung ada aku” kata Naura
“ini karti makan bakso, belum makankan abis nemanin Hana sebagai traktiran” kata Radit memberikan kartu
“aku mana? Ah dasar aku ngak dibagi!” kata Hana
“maksih Radit, aku pergi makan nih keburu bel! Dah Hana Radit” kata Naura
Naura pergi kekantin Radit terus mendekati aku. Aku menolak kami tetap diam-diaman. Pulang sekolah aku menarik tangan Radit ke tempat parkiran motor.
“mau ngapain hana kita kesini” kata Radit
“anterin aku pulang aku ngak minta apa tapi sekarang anterin aku pulang” kata aku
Radit nganteri aku sampai depan gang. Dia langsung pulang tanpa ngucapkan apapun. Aku pulang langsung bergegas ganti baju membawa motor aku kerumah pacarnya Radit. Kami berencana memberi kejutan. Kejutan kami berhasil walau Radit sedikit tau karena tingkah kami diluar kebiasaan. Kami nonton film yang aku hadiahkan sama Radit yaitu Ironman. Malamnya aku pulang sendiri, pacarnya Radit diantar Radit. Sebenarnya pacarnya Radit saudara aku makannya kami dekat. Psgi hsri skibst aktivitas seminggu ini yang melelahkan aku bangun kesiangan. Mama dan papa sudah berangkat dari tadi pagi sayangnya kali ini aku gak sendiri kak Yu masih dirumah asik nonton film.
“Kak Yu tumben masih dirumah emeng gak ada acara?” kata aku masih jalan sempoyongan
“aku nungguin kamu mau ngajak ketempat temannya papa ada yang nikah, emang kamu gak ingat! Tempatnya lumayan jauh” kata kak Yu
Aku segera ganti baju dan berdandan yang cocok untuk pesta nikahan. Sebelum pargi ke tempat pernikahan kami kemall membeli hadiah. Sesampainya disebuah gedung pernikahan disana sudah ada mama, papa dan para tamu undangan. Kami duduk disebuah meja kosong dan makan beberapa makanan.
“kak Yu katanya mau menceritakan masalah pacaran! Sekalian nungguin mama papa!” kata aku
Kak Yu menceritakan bahwa ceweknya tomboy dan mudah bergaul. Mereka kenalan ketika mos dan berlanjut awalnya berasa biasa dan risih malah tapi semakin tau sifatnya ternyata orangnya asik.cering tukar cerita masalah olahraga atau kehidupan. Mereka baru pacaran beberapa hari lalu.
“namanya siapa anak mana?” kata aku
“namanya Naura emang kayak cewek banget namanya dia anak kelas 1 sekolahan kita” kata kak Yu
“Naura jadi ternyata Yuito itu kak Yu pantas aku kayak tau cerita Naura, sebenarnya Naura itu sahabat aku tau kak” kata aku
Kami sampai dirumah malam hingga kami harus makan dirumah karena belum ada makanan dirumah. Kami makan dipingir jalan. Paginya gara-gara kehujanan aku demam. Awalnya mama gak mau kerja menemani aku tapi aku gak enak karena tiap jam dia ditelpon terus sama asistennya dan siangnya ada meeting penting. Siang hari aku dapat sms dari Kak Piv yang menanyakan keadaan aku. Kak Piv berencana kerumah setelah pulang sekolah. Sebenarnya kau gak mau karena aku hanya demam paling besok sudah sembuh. Kak Yu datang dengan perasaan kesal karena hubungannya dengan Naura ada masalah. Bunyi bel rumah berbunyi kak Yu membukakan pintu.
“hey Yuito kamu tau rumahnya Hana anak kelas 1 gak? Dari tadi nanya alamatnya ngarah kerumah kamu mulu?” kata kak Piv
“iyaiyalah semua ngarah kesini! Hana itu adik aku! Ayo masuk” kata kak Yu
Radit dan kak Piv tidak percaya dan merasa kaget. Aku sudah menyiapkan minum di ruang tamu. Mereka mebawakan aku buah. Kak Piv gak pernah tau kalau aku adiknya kak Yu karena setiap main aku selalu pergi atau asik dikamar sendirian.
“aku gak tau kalau Hana adiknya Yuito. Kamu udah gak papa Hana” kata Kak Piv
Awalnya kak Piv malu-malu karena ada aku tapi akhirny sudah santai bagaikan rumah sendiri. Radit pulang duluan setelah nonton film sebenarnya Kak Piv mau pulang juga tapi gak dibolehin sama Kak Yu. Sekarang mereka main Ps. Malam hari setelah mama datang kak Piv pulang. Besok kak Piv sudah datang menjemput aku berangkat sekolah, pulang sekolah aku diminta bareng dengannya. Aku menunggu kelapangan Futsal seperti biasa tapi bedanya orang yang ditunggu. Dipinggir lapangan sudah ada kak Yu yang lagi nunggu Naura. Aku duduk disampingnya mengobrol dengan asiknya. Naura datang mendekati kami.
“hey Hana, kamu gak apa apa? Maaf ya aku gak tau kalau kamu sakit” kata Naura khawatir
“bukannya kalian bestfriend koq gak tau sih” kata kak Yu belain aku
Mukanya Naura berubah menjadi kesal.
“aku baik sekarang udah mendingan, aku Cuma demam doank abis kehujanan” kata aku
“Hana aku boleh ngomong gak sama kamu berdua?” kata Naura
Aku nganguk Naura terlihat memiliki masalah dengan aku karena Naura tidak pernah seperti ini sama aku. Kami ngobrol dipojok bangku penonton.
“Hana! aku cemburu sama kamu. aku pernah ngeliat kamu sama Yuito tapi kamu bilang kamu sama kakak kamu. Kenapa sih Hana kamu gak jujur? Terus Yuito bilang dia juga sama adiknya pas kalian pergi. Aku gak berani bilang ke Yuito, aku takut kalau dia akan minta putus.” Kata Naura
“maaf! kamu belum tau ya! Kalau aku sama Kak Yu atau Yuito itu adik kakak. Maaf aku belum bilang karena aku baru tau malamnya kalau pacar kak Yu itu kamu” kata aku
Naura kaget sekaligus senang karena dia tidak perlu cemburu dengan aku. Kami berpelukan karena merasa bersalah. Kak Yu dan Kak Piv datang menghampiri kami.
“kalian ada apa? Pakai pelukan segala” kata kak Yu
“ gak ada apa apa” kata aku dan Naura
“Hana ayo pulang! Aku udah selesai! Dah duluan Naura dan Kak Yu” kata kak Piv
Kami ketawa karena sikap kak Piv ketika panggil Kak YU bagai anak kecil. Sebelum pulang kak Piv mengajak aku ke sebuah taman yang indah melihat senja lelampuan yang menyala. Kau kaget tiba- tiba kak Piv memberikan boneka teddy bear dan coklat dari dalam tasnya.
“apan nih hari ini emang hari apaan?” kata aku polos
“hari aku nembak kamu! Hana apakah kamu mau jadi pacar aku! Dan apakah kamu mencintai aku” kata kak Piv memberikan mawar yang sudah bengkok akibat ditaruh didalam tas
“udah bengkok! I will and I love you too” kata aku
Kami resmi pacaran Karena rasa perhatian dan kasih sayang kak Piv aku suka sama dia walau perasaan itu tidak dapat dimengerti sepenuhnya.

Sabtu, 27 April 2013

cerita remaja


 
I STILL TO LOVE YOU, BOYFRIEND

Aku duduk dikelas 1 SMP. Nama aku Quen tapi aku gak begitu cantik berbeda dengan nama aku yang barat. Aku punya sahabat dia teman aku yang paling akrab namanya Hany. Kami selalu berdua walau kita baru kenal semenjak kita duduk bareng. Kami berdua sudah merasa sangat nyaman sehingga sering curhatan. Setiap pulang sekolah aku selalu bermain kerumahnya. Masalah orang tua, mereka tidak pernah marah atau melarang. Karena dulunya kami tinggal diBandung. Kami ke Jakarta hanya tuntutan pekerjaan ayah tapi sekarang ayah sering ke Bandung. Aku hanya ke Bandung setiap libur sekolah, itu juga kalau ayah aku ada.
Aku berteman akrab sama teman rumahnya Hany termasuk kakaknya yang kelas 3 SMP. Kami bermain keseringan beramai-ramai paling banyak anak cowoknya. Aku ingat paling akrab  sama namanya Kinan. Dia sering main dirumahnya Hany apalagi saat hujan. Kami sangat akrab kadang bertukar pikiran dan lain sebagainya. Aku seperti anak bagi mamanya Hany karena sering main dan membantunya.
Ketika akhir tahun aku sadar memiliki perasaan sama Kinan. Aku mencoba mendekatinya dengan menelpon, jalan berdua dan banyak cara lain. Kami curhat sama Hany dan kakaknya sehingga mereka tau duluan perasaan kami. Akhirnya kami berdua jadian pada bulan Mei. Kami tetap bertemu seperti biasa bedanya dia selalu mengantar aku pulang dan kita sering jalan.
Bulan juni aku direncanakan akan pindah oleh orang tuaku ke Bandung. Aku binggung harus bagaimana. Hasil rapot akan dibagikan dan urusan perpindahan pun sudah selesai. Aku menceritakan sama Hany kami nangis dengan hening dikamar Hany. Mungkin ini terakhir kali aku main kerumahnya. Keesokannya aku bilang sama Kinan bahwa besok aku akan pindah dan memintanya putus. Dia langsung gak percaya dan gak terima. Dia bilang bahwa kita masih bisa lanjut walau aku gak dekat dengan dia. Kami menghabiskan waktu seharian dengan makan, jalan dan main. Malam hari setelah kami pulang dia memberi sebuah kalung yang biasa tapi indah.
“maaf, harganya tidak begitu mahal atau murahan?” kata Kinan sambil mengalungkan kalungnya.
Aku pergi ke Bandung mengunakan mobil pribadi. Rumah kami dijual buat biaya masuk aku alasan orang tua tapi sebenarnya cuma alasan. Aku tidak nyangka masuk kelas 3 langsung karena ikut tes. Aku merasiakannya dari siapapun. Tiba-tiba hp aku hilang ketika dipakai kakak aku saat dia main sama temannya sehingga membuat aku putus hubungan dengan teman-temanku di Jakarta. Aku mendapatkan teman baru yang menarik dan asik.
Bulan April ayah lelah mondar-mandir Bandung-Jakarta. Kami merencanakan akan pindah semua ke Jakarta. Rumah kami di Bandung akan diawasin sama pembantu. Sedangkan di Jakarta kami membeli rumah baru dekat dengan rumah lama tapi lumayan jauh. Sesampai di Jakarta aku langsung kerumah Hany. Aku menceritakan semuanya tentang kehilangan hp hingga menceritakan Kinan.
Hari pertama sekolah aku mencari tentang Kinan. Selama MOS kita berbeda gugus sehingga aku tidak bisa bersamanya. Aku sesekali melihatnya ketika saat ngumpul bareng. Setelah mendapatkan kelas aku senang dapat sekelas sama Kinan tapi sifatnya berubah dia sudah mendapatkan pacar baru. Aku dan Kinan jadi musuhan karena hal sepele. Kinan menjadi ketua kelas dan aku menjadi sekertaris. Setiap pulang atau berangkat aku sama kakak. Aku masih memiliki perasaan sama Kinan tapi sepertinya dia tidak mengenali aku. Kami sudah bagaikan orang yang berbeda. Tambah lagi masalah kakak yang mengangap kami teman akrab karena dia takut digodain. Kakakku punya pacar di Bandung makannya dia menyuruhku seperti itu.
Masa pelatihan kepemimpinan, kami mengunakan mobil tentara (bak). Aku dan kinan menjadi perwakilan kelas mengabsen dan ngendaliin. Kakaknya Hany (Dava) dan kakak aku (Raku sebenaranya Raquen). Raku dikerubungin sama cewek tentang nanya soal dia atau tentang aku. Sedangkan Dava sama anak cowok main atau ngobrol. Sesampai disebuah tempat perkemahan aku mendapatkan satu tenda dengan teman cewek sekelas. Aku mendekati Dava dan Raku yang menjadi seksi pengawasan buat anak-anak yang jalan-jalan diluar area. Aku ikut mereka jalan-jalan hingga pergi mengambil makanan bersama guru. Acara perkumpulan ekskul aku langsung lari ketempat pencinta alam yang bersebelahan dengan futsal. Saat outbon aku satu kelompok sama Kinan. Awalnya melet-meletan dan berbalik badan tapi acara dimulai kami kompak dan tidak mengenal saat musuhan. Kami bersenang-senag satu hari tanpa memikirkan masalah. Kelas aku ada yang bawa kamera sehingga kami sekelas sering foto bareng di tenda. Ketika hari dimana kami pulang sebelumnya kami pergi ke sebuah curug dekat tempat berkemah. Perjalanan menaiki anak tangga sangat melelahkan. Anak cewek kebagian bagian pertama karena dikira paling lama. Aku jalan paling terakhir diantara cewek. Emang dasar anak pencinta alam gak kenal lelah hingga kami sudah dipertengahan barisan cewek ketika di pos pertama. Ketika dipos ke tiga yang stay adalah Raku dan Dava aku berhenti ngobrol sama mereka.
“gendong aku donk udah capek nih” kata aku sambil menjulurkan tangan minta dibangunin
Tiba-tiba kelompoknya Kinan datang dengan teman sekelas cowok. Aku ikut mereka melanjutkan perjalanan. Dasar anak cowok nyanyi ngilangin lelah. Kami beristirahat sebentar disebuah batu besar tiba-tiba ada ang bilang ada ular kami langsung lari tapi ada juga yang bilang ada guru haha jadi gak nyambung. Emang seru jalan sama cowok banyak tingkahnya yang buat ketawa. Di pos kelima bertemu dengan pacarnya Kinan. Pacarnya ikut jalan sama kami tapi mereka jalan belakangan. Dijalanan lurus kami berlari. Sesampai di curug kami lelah hanya isa bermain air dan foto. Kebanyakan kelas aku langsung ngumpul foto bareng sampai Dava dan Raku ikut didalamnya. Saat pulang menuruni gunung kami sekelas bareng Dava dan Raku menyanyikan lagu atau menbuat lawakan. Lebih lelah menuruni daripada nanjak kaki kami pada sakit.
Libur tanggal merah hari kamis sehingga sekalian libur 4 hari Raku mengajak aku pergi kebandung tiba-tiba. Ditaman tidak sengaja Raku bertemu dengan pacarnya yang sedang bersama seorang cowok. Raku langsung menyapanya dan mendekatinya. Aku yang tidak dekat dengan mereka mendengar percakapan mereka yang ternyata mereka pacaran semenjak awal raku pergi. Raku hanya kaget tidak menyangka. Raku dan aku pergi 2 hari dibandung kami jalan-jalan. Raku menghilangkan rasa kecewanya tapi utungnya saat pulang dia sudah biasa. Ternyata cinta jarak jauh tidak dapat dipertahankan. Malam hari aku selalu smsan entah dari teman sekelas Hany atau teman bandung tapi tidak pernah ada sms dari Kinan. Aku pernah sms masalah sekolah tapi gak pernah dibalas. Aku melihat Raku duduk didepan teras lantai atas.
“Quen maaf, aku lagi lelah sama cewek pada sms aku. Menanyakan punya cewek atau tidak. Aku jawab punya dan mereka menyangka kamu pacar aku” kata Raku
“pantas, banyak yang ngomongin aku” jawab Quen
Sekolah berjalan seperti biasa. Pulang sekolah kelas aku pergi kerumah cewek teman yang berulang tahun. Rumah cewek itu lumayan jauh dari sekolah katany dekat dengan rumah Kinan.
“Kinan nanti kamu sama Quen” kata teman sekelas
Aku dan Kinan tidak ada sehingga kami terpaksa bareng. Aku merasa takut dengan Kinan karena kami masih musuhan. Dijalan awalnya kami diam-diaman.
“kamu pindah rumah? Kenapa?” kata Kinan memulai pembicaraan
“waktu ke Bandung rumahnya udah dijual mau balik ketempat itu gak bisa jadi cari rumah baru. Kamu sendiri? “ kata Quen
“aku biar tempat sekolah sama kerja ayah aku dekat tapi malah jadinya sekolahan aku jauh,nanti aku mau pulang dulu” kata Kinan
“yaudah aku ikut! Oh ya! Katanya kamu putus sama pacar kamu. Wah sekarang kamu punya banyak cewek ya!” kata Quen
“ ya gitu deh! Sebenarnya menghibur diri. Kamu juga udah pacaran sama Raku semenjak kamu gak bales sms-sms aku kan! Nah ini rumah aku” kata Kinan
“tapi bukan kayak gitu!..........” jawab Quen
“sudahlah! Gak perlu dibahas aku capek, ayo masuk” kata Kinan memotong perkataan Quen
Aku masuk dengan rasa malu dan rasa tidak enak telah membuat Kinan sakit hati. Mamanya Kinan di dapur masak makanan. Kinan mengandeng tangan aku menuju dapur setelah menyapa mamanya dia langsung ke kamar. Aku langsung mendekati Mamanya yang sibuk.
“hey Quen, udah lama gak pernah main, kemana aja?” kata mamanya
“di Bandung tante! keluarga ingin ngumpul, pengennya si disini tapi susah banyak alasan” kata Quen
“gak boleh kayak gitu! Keluarga kamu ngekhawatirin kamu, wajar!” kata Mamanya sambil ngelus
Quen membantu Mamanya Kinan masak sudah bagaikan anak dan ibu. Setelah mereka menyelesaikan Kinan keluar kamar untuk mandi. Quen agak kesal tapi dia tenang karena Mamanya Kinan menemaninya menunggu Kinan.
“tante tau kalau kamu pacaran sama Kinankan? Kinan pasti jahat sama kamu selalu ngeduluin urusan keluarga ya! Dia itu emang orangnya keliatan berandal tapi sebenarnya dia baik, setia, gak macam-macam. Tante sama Om setuju kalau kalian pacaran kita udah sama saling kenalkan” kata Mama Kinan
“maaf tante kami kayaknya….” Kata Quen
“Ayo berangkat! Mama aku main dulu mungkin malam baru pulang” kata Kinan motong omongan
Aku dan Kinan pamit sama Mama Kinan. Aku kesal daritadi omongan aku dipotong terus. Aku menunggu di luar rumah Kinan mengeluarkan motor. Di perjalanan aku menanyakan tentang hubungan kita yang sudah tidak pacaran tapi masih diangap pacaran sama mamanya. Kinan hanya diam aku menjadi memikirkan perbuatan aku yang telah mngecewakanya. Sesampai di sana ternyata sebagian anak sudah makan sehingga kami langsung makan.
“pasangan akur kita yang baru Kinan dan Quen! Ayo bagaimana komentar kalian, kenapa bisa akur” kata anak cowok membuat keisengan.
Sore hari kami semua pulang setelah membantu membereskan semuanya. Tapi aku yang boncengan sama Kianan yang mau main dulu ke sebuah mall membeli hadiah buat mamanya Kianan yang akan berulang tahun besok.
“apaan sih ibu-ibu baju kalau cocok bagus tapi kalau gak suka bagaimana? Kasian mama kamu terpaksa” kata Quen
Kami berfikir sejenak sambil  jalan membeli es krim dan mencari barang yang biasa dipakai. Kami duduk didepan tempat permainan. Tiba-tiba kami berdua berdiri dan menyebutkan kata “kalung” bersama-sama. Kinan langsung mengandeng tangan aku kesebuah tempat perhiasan. Aku jadi teringat saat Kinan member kalung yang aku pakai sekarang. Kinan mengajakku nonton dan menemaniku membeli komik. Waktu tak terasa sudah malam ada telpon dari Raku yang menyiruhku pulang.
“dari Raku ya! Maaf aku dah ngajak kamu pergi dengan cara seperti ini tapi besok kita pulang bareng bikin kejutan buat mama akukalau tidak boleh tidak apa-apa” kata Kinan
“apaan sih! Kamu aneh siapapun tidak bisa ngelarang aku untuk ikut kecuali… ada keperluan yang sangat mendesak” kata Quen
Kami pulang diperjalanan kami diam tanpa ngomong sesuatu satu sama lain. Sesampai di rumah Quen Kinan langsung pergi.
Keesokannya disekolah aku datang telat gara-gara aku dan Raku bangun kesiangan Mama dan Papa berangkat pagi-pagi sekali. Istirahat Kinan minta maaf telah membuat aku pulang malam dan bikin telat. Sebenarnya bukan kesalahan dia sepenuhnya. Pulang sekolah aku lupa bilang sama Raku kalau aku pergi ke rumah Raku. Kinan menemani aku ke Raku yang sedang menunggu di depan gerbang tepatnya di pos satpam.
“Raku! Maaf ya hari ini aku pinjam Quennya seharian ini” kata Kinan
“oke, jangan terlalu malam kayak kemarin! Lain kali bilang! Jadikan, aku gak perlu nunggu” kata Raku langsung pergi
“dia marah ya! Maaf buat kalian berantem” kata Kinan
“dari tadi minta maaf mulu! Gak papa, besok kamu liat aja pasti udah berangkat bareng” jawab Quen
Dirumah Kinan hanya ada adik laki-lakinya yang masih berumur 5 tahun masih imutnya hingga aku memeluknya setiap ketemu. Aku dan adiknya sudah sangat akrab. Kinan ditelpon sama ayahnya kalau dia pulang telat dan akan menjemput mamanya. Kami segera mempersiapkan acara kejutannya dari menghias ruang tamu sampai masak makanan. Kami persiapkan semua. Ketika malam hari ayahnya telpon bahwa dia sedang menjemput mamanya. Kami segera bersiap di ruang tamu.
“Quen, nanti kalau ditanya Mama sama ayah aku kalau kamu pacar aku ya! Please” kata Kinan
Aku diam memikirkan apakah aku harus menolak atau mengiyakan. Akhirnya aku hanya bisa ngangguk. Suara mobil pun terdengar, lampu sudah dimatikan, kami bersiap. Mama Kinan masuk merasa heran kami segera menejutkanya. Semua tampak bahagia terlebih lagi Mamanya Kinan. Aku hanya bisa memberikan hadiah kecil. Kami makan bersama. Aku membantu mamanya Kinan menyuci semua piring kotor.
“terima kasih ya! Kamu datang, kamu baik banget” kata mamanya sambil memegang tangan Quen
“pacar kamu manis, kirain gak ada yang mau sama kamu” Kata ayahnya bilang ke Kinan terdengar dengan Quen
Aku hanya tersipu malu mamanya pun menyengol aku memuji. Semua sudah beres aku pamit pulang diantar Kinan sampai rumah. Beberapa hari kemudian Hany mengajak aku deat bareng hari sabtu siang hari disebuah taman yang dulu biasa kami ngumpul. Aku mengajak Raku yang lagi bosan. Kami datang telat sehingga Hany, Kinan,Dava dan para pacarnya bosan. Kami makan, nonton film, main games dan lain sebagainya. Pulangnya malm hari hingga larut tapi aku dan Raku pergi membeli makanan terlebih dahulu karena kami lapar. Setelah itu aku dan Kinan makin dekat, berita angin kalau aku buat dia sama pacarnya berantem. Kemudian aku dengar mereka putus setelah aku mulai jauh sama Kinana. Siang hari Kinan mengajak aku pulang bareng, aku tidak bisa menolaknya. Aku mengikuti dia mengajakku. Sesampai disebuah taman yang dulu Kinan menembak aku. Awalnya kita asik bermain makan dan minum jajanan disana.
“aku gak mau ngilangin kesempatan ini. Aku mau nanya sama kamu kalau aku masih mencintai kamu. Sekarang apakah kamu mau pacaran sama aku? Kita mulai dari awal lagi ngelupain masa-masa kelam dulu ya!” kata Kinan mengeluarkan isi hatinya
Aku binggung tanpa memikirkan apapun aku sangat bahagia akhirnya Kinan mnembak aku lagi. Aku pun menganguk dan mengatakan iya. Tepat sore hari resmi kami jadian lagi memulai dengan kebahagian. Dirumah aku sadar kalau aku masih dianggap pacaran sama Raku. Aku berniat akan memberitahu hubungan aku sama Raku ke Kinan. Hari itu tidak pernah datang selalu ada saja yang mengangu. Disms kemalaman dia tidur kalau gak aku selalu lupa. Senin aku berangkat tanpa membangunkan Raku karena sebentar lagi ulang tahunnya.  Aku berencana pura-pura buat masalah dan membuat kami berantem untungnya mama dan papa lagi pergi keluar kota. Disekolah mulai nanyain aku, masalah gak bareng dikira putus dan langsung pacaran sama Kinan aku bilang kalau aku sebenarnya sudah lama putus sama Raku. Hari sekin dekat dengan ulang tahun Raku. Raku pun mulai kesal dengan sifat aku yang selalu menjauh darinya disekolah maupun dirumah. Pulang sekolah dirumah ketika aku masuk rumah Raku sudah menunggu aku. Dia menarik tangan aku bilang kenapa aku kayak gini. Aku diam langsung masuk kamar. Keesokannya hari ulang tahunnya Raku aku meminta Kinan cepat mengantar aku pulang. Dirumah aku telat Raku sudah pulang mama papa sudaah merayakan kejutan.
“yah Quen ketingalan. Padahal udah pura-pura marahan. Yaudah deh ini hadiahnya” kata Quen
“oh jadi selama ini gitu tapi aku udah tau tadi pas teman aku ngucapin selamat ulang tahun. Berhasil koq buat aku kesal” kata Raku.
“oke kita nyobain mobil baru bagaimana kalau kita makan diluar, ayo!” kata papa
Kami semua sekeluarga makan salah satu restaurant di mall. Setelah makan aku jalan berdua dengan Raku membeli buku.
“kamu dah ngomong hubungan kita sama Kinan, emangnya dia gak marah?” kata Raku sambil melihat buku-buku
“sebenarnya aku dah sudah ingin banget ngaku tapi selalu ada saja yang ganggu” jawab Quen
Besoknya pulang sekolah Kinan menjadi pendiam menjauh dari aku.
“ambili topi aku di dalam tas ya!” kata Kinan
Aku mengambilkannya. Aku meliahat ada buku yang masih diplastikin aku mengambil dan melihatnya buku berjudul Sherlock homes kesukaan aku.
“wah! Boleh pijam nih buku barunya kapan kamu ke toko buku?” kata Quen
“kemarin! aku jiaga ngeliat kamu sama Raku dan ngomongin soal hubungan kalian ke aku, uadah sampai nih aku pulang” kata Kinan
Quen turun dari motornya Kinan sambil memegang buku novel tersebut. Kinan langsung pergi tanpa ngomong apa-apa lagi. Hari jum’at aku pergi sama Hanydia mengajak aku main. Aku binggung harus bagaimana sama Kinan. Aku mau jelasin semua dia bilang gak mau ngomong itu tapi sikap dia berubah.aku sama Hany makan. Hany yang merasa aneh dengan aku menanya kan sikap aku.
“aku lagi berantem sama Kinan soal aku sama Rakupergi bareng dan masalahin aku mau jujur tentang hubungan aku sama Raku” kata Quen
“apa! Kamu tega banget Quen. Pntas saja kalian berantem kalau ngak pasti kalian bakal putus” kata Hany
“ emang aku jahat banget ya! Sebenarnya aku sama Raku Cuma adik kakak. Aku mau ngejelasin tapi dia selalu gak mau. Aku binggung” kata Quen
“apa! Koq gak ngomong dari awal sebenarnya!” kata Hany
“yaudah aku ngaku. Raku minta aku supaya ngak dikejar cewek aku juga setuju sebelumnya udah ada yang nembak aku. Dan kami terus diangap pasangan the best.” Kata Quen
“ yaudah besok kamu kerumahnya saja dan aku coba bantu ngejelasin sama Kinan” kata Hany
“makasih Hany tapi aku bilangnya senin deh soalnya Kinan pergi sama keluarganya ke rumah neneknya ada acara keluarga gitu” kata Quen
Perasaan beban aku sudah berkuarang walau tidak sepenuhnya berkat Hany. Hany biar smp tapi lebih dewasa aku jadi malu. Senin Kinan sms kalau dia gak bisa bareng sama aku. Karena sms Kinan telat waktunya sudah mepet jadinya aku minta bareng sama Raku dana kau sms: ‘aku minta dna sebenarnya Raku adalah kakak aku. Please jangan marah lagi.’ Tapi tidak ada tanggapan apapun. setelah ber hari hari aku coba sms dan menemuinya tapi tidak pernah ada tangapan. Ternyata nomornya Kinan sudah ganti dan gak ada yang tau nomornya. Aku benar-benar lelah dengan ini aku putusin untuk menyerah. Hari ulang tahun aku tepat hari libur karena kakak kelas ujian. Aku libur ke bandungmancari tempat nyaman Susana tenang. Hari ulang tahun aku dirayain sederhana hanya meneraktir teman saja. pulang ke Jakarta aku mendapat kejuatan hadiah sepeda motor. Dan mama mengatakan kalau Kinan kerumahmemberikan sesuatu. Malamnya aku membuka hadiah dari Kinan dalamnya ada surat dan novel Sherlock homes. Isi surat tarsebut
Dear Quen
Selamat ulang tahun! Happy birthday!
Maaf! aku sudah bikin kamu susah selama ini. Aku tidak tau kalau hubungan kamu sama Raku adik kakak. Hany menceritakanya katika kami bertemu ditoko buku. Aku langsung ngejauh selama ini takut kamu akan bilang putus dan bilang hubungan kamu sama raku pacaran sudah ingin tunangan. Aku emang terlalu cemburu ya! Jujur saat aku sebelum tau aku sangat cemburu. Aku ngeliat kamu sama Raku semenjak pendaftaran masuk sma. Aku mulai gonta ganti pacar sebagai pelampiasan dan nyari ulah kekamu buat kesal rencananya balas dendam tapi malah akunembak kamu. Maafin ya taserah kamu, kamu mau lanjut apa putus. 08956xxxxxx ini nomor aku baru yang lama hilang mungkin juga sudah rusak atau terbuang. Aku tetap mencintaimu dan aku akan menunggumu. Selamat ulang tahun semoga sukses apa yang diinginkan terkabul.
Thanks
Kinan
 Aku langsung sms ke Kinan kalau kita lanjut kita jadian lagi. Semenjak hari itu tak ada lagi masalah walau sering banget berantem kami akan selalu mencintai satu sama lain. Hingga berakhir bahagia menikah dan hidup bersama.