Sabtu, 27 April 2013

cerita remaja


 
I STILL TO LOVE YOU, BOYFRIEND

Aku duduk dikelas 1 SMP. Nama aku Quen tapi aku gak begitu cantik berbeda dengan nama aku yang barat. Aku punya sahabat dia teman aku yang paling akrab namanya Hany. Kami selalu berdua walau kita baru kenal semenjak kita duduk bareng. Kami berdua sudah merasa sangat nyaman sehingga sering curhatan. Setiap pulang sekolah aku selalu bermain kerumahnya. Masalah orang tua, mereka tidak pernah marah atau melarang. Karena dulunya kami tinggal diBandung. Kami ke Jakarta hanya tuntutan pekerjaan ayah tapi sekarang ayah sering ke Bandung. Aku hanya ke Bandung setiap libur sekolah, itu juga kalau ayah aku ada.
Aku berteman akrab sama teman rumahnya Hany termasuk kakaknya yang kelas 3 SMP. Kami bermain keseringan beramai-ramai paling banyak anak cowoknya. Aku ingat paling akrab  sama namanya Kinan. Dia sering main dirumahnya Hany apalagi saat hujan. Kami sangat akrab kadang bertukar pikiran dan lain sebagainya. Aku seperti anak bagi mamanya Hany karena sering main dan membantunya.
Ketika akhir tahun aku sadar memiliki perasaan sama Kinan. Aku mencoba mendekatinya dengan menelpon, jalan berdua dan banyak cara lain. Kami curhat sama Hany dan kakaknya sehingga mereka tau duluan perasaan kami. Akhirnya kami berdua jadian pada bulan Mei. Kami tetap bertemu seperti biasa bedanya dia selalu mengantar aku pulang dan kita sering jalan.
Bulan juni aku direncanakan akan pindah oleh orang tuaku ke Bandung. Aku binggung harus bagaimana. Hasil rapot akan dibagikan dan urusan perpindahan pun sudah selesai. Aku menceritakan sama Hany kami nangis dengan hening dikamar Hany. Mungkin ini terakhir kali aku main kerumahnya. Keesokannya aku bilang sama Kinan bahwa besok aku akan pindah dan memintanya putus. Dia langsung gak percaya dan gak terima. Dia bilang bahwa kita masih bisa lanjut walau aku gak dekat dengan dia. Kami menghabiskan waktu seharian dengan makan, jalan dan main. Malam hari setelah kami pulang dia memberi sebuah kalung yang biasa tapi indah.
“maaf, harganya tidak begitu mahal atau murahan?” kata Kinan sambil mengalungkan kalungnya.
Aku pergi ke Bandung mengunakan mobil pribadi. Rumah kami dijual buat biaya masuk aku alasan orang tua tapi sebenarnya cuma alasan. Aku tidak nyangka masuk kelas 3 langsung karena ikut tes. Aku merasiakannya dari siapapun. Tiba-tiba hp aku hilang ketika dipakai kakak aku saat dia main sama temannya sehingga membuat aku putus hubungan dengan teman-temanku di Jakarta. Aku mendapatkan teman baru yang menarik dan asik.
Bulan April ayah lelah mondar-mandir Bandung-Jakarta. Kami merencanakan akan pindah semua ke Jakarta. Rumah kami di Bandung akan diawasin sama pembantu. Sedangkan di Jakarta kami membeli rumah baru dekat dengan rumah lama tapi lumayan jauh. Sesampai di Jakarta aku langsung kerumah Hany. Aku menceritakan semuanya tentang kehilangan hp hingga menceritakan Kinan.
Hari pertama sekolah aku mencari tentang Kinan. Selama MOS kita berbeda gugus sehingga aku tidak bisa bersamanya. Aku sesekali melihatnya ketika saat ngumpul bareng. Setelah mendapatkan kelas aku senang dapat sekelas sama Kinan tapi sifatnya berubah dia sudah mendapatkan pacar baru. Aku dan Kinan jadi musuhan karena hal sepele. Kinan menjadi ketua kelas dan aku menjadi sekertaris. Setiap pulang atau berangkat aku sama kakak. Aku masih memiliki perasaan sama Kinan tapi sepertinya dia tidak mengenali aku. Kami sudah bagaikan orang yang berbeda. Tambah lagi masalah kakak yang mengangap kami teman akrab karena dia takut digodain. Kakakku punya pacar di Bandung makannya dia menyuruhku seperti itu.
Masa pelatihan kepemimpinan, kami mengunakan mobil tentara (bak). Aku dan kinan menjadi perwakilan kelas mengabsen dan ngendaliin. Kakaknya Hany (Dava) dan kakak aku (Raku sebenaranya Raquen). Raku dikerubungin sama cewek tentang nanya soal dia atau tentang aku. Sedangkan Dava sama anak cowok main atau ngobrol. Sesampai disebuah tempat perkemahan aku mendapatkan satu tenda dengan teman cewek sekelas. Aku mendekati Dava dan Raku yang menjadi seksi pengawasan buat anak-anak yang jalan-jalan diluar area. Aku ikut mereka jalan-jalan hingga pergi mengambil makanan bersama guru. Acara perkumpulan ekskul aku langsung lari ketempat pencinta alam yang bersebelahan dengan futsal. Saat outbon aku satu kelompok sama Kinan. Awalnya melet-meletan dan berbalik badan tapi acara dimulai kami kompak dan tidak mengenal saat musuhan. Kami bersenang-senag satu hari tanpa memikirkan masalah. Kelas aku ada yang bawa kamera sehingga kami sekelas sering foto bareng di tenda. Ketika hari dimana kami pulang sebelumnya kami pergi ke sebuah curug dekat tempat berkemah. Perjalanan menaiki anak tangga sangat melelahkan. Anak cewek kebagian bagian pertama karena dikira paling lama. Aku jalan paling terakhir diantara cewek. Emang dasar anak pencinta alam gak kenal lelah hingga kami sudah dipertengahan barisan cewek ketika di pos pertama. Ketika dipos ke tiga yang stay adalah Raku dan Dava aku berhenti ngobrol sama mereka.
“gendong aku donk udah capek nih” kata aku sambil menjulurkan tangan minta dibangunin
Tiba-tiba kelompoknya Kinan datang dengan teman sekelas cowok. Aku ikut mereka melanjutkan perjalanan. Dasar anak cowok nyanyi ngilangin lelah. Kami beristirahat sebentar disebuah batu besar tiba-tiba ada ang bilang ada ular kami langsung lari tapi ada juga yang bilang ada guru haha jadi gak nyambung. Emang seru jalan sama cowok banyak tingkahnya yang buat ketawa. Di pos kelima bertemu dengan pacarnya Kinan. Pacarnya ikut jalan sama kami tapi mereka jalan belakangan. Dijalanan lurus kami berlari. Sesampai di curug kami lelah hanya isa bermain air dan foto. Kebanyakan kelas aku langsung ngumpul foto bareng sampai Dava dan Raku ikut didalamnya. Saat pulang menuruni gunung kami sekelas bareng Dava dan Raku menyanyikan lagu atau menbuat lawakan. Lebih lelah menuruni daripada nanjak kaki kami pada sakit.
Libur tanggal merah hari kamis sehingga sekalian libur 4 hari Raku mengajak aku pergi kebandung tiba-tiba. Ditaman tidak sengaja Raku bertemu dengan pacarnya yang sedang bersama seorang cowok. Raku langsung menyapanya dan mendekatinya. Aku yang tidak dekat dengan mereka mendengar percakapan mereka yang ternyata mereka pacaran semenjak awal raku pergi. Raku hanya kaget tidak menyangka. Raku dan aku pergi 2 hari dibandung kami jalan-jalan. Raku menghilangkan rasa kecewanya tapi utungnya saat pulang dia sudah biasa. Ternyata cinta jarak jauh tidak dapat dipertahankan. Malam hari aku selalu smsan entah dari teman sekelas Hany atau teman bandung tapi tidak pernah ada sms dari Kinan. Aku pernah sms masalah sekolah tapi gak pernah dibalas. Aku melihat Raku duduk didepan teras lantai atas.
“Quen maaf, aku lagi lelah sama cewek pada sms aku. Menanyakan punya cewek atau tidak. Aku jawab punya dan mereka menyangka kamu pacar aku” kata Raku
“pantas, banyak yang ngomongin aku” jawab Quen
Sekolah berjalan seperti biasa. Pulang sekolah kelas aku pergi kerumah cewek teman yang berulang tahun. Rumah cewek itu lumayan jauh dari sekolah katany dekat dengan rumah Kinan.
“Kinan nanti kamu sama Quen” kata teman sekelas
Aku dan Kinan tidak ada sehingga kami terpaksa bareng. Aku merasa takut dengan Kinan karena kami masih musuhan. Dijalan awalnya kami diam-diaman.
“kamu pindah rumah? Kenapa?” kata Kinan memulai pembicaraan
“waktu ke Bandung rumahnya udah dijual mau balik ketempat itu gak bisa jadi cari rumah baru. Kamu sendiri? “ kata Quen
“aku biar tempat sekolah sama kerja ayah aku dekat tapi malah jadinya sekolahan aku jauh,nanti aku mau pulang dulu” kata Kinan
“yaudah aku ikut! Oh ya! Katanya kamu putus sama pacar kamu. Wah sekarang kamu punya banyak cewek ya!” kata Quen
“ ya gitu deh! Sebenarnya menghibur diri. Kamu juga udah pacaran sama Raku semenjak kamu gak bales sms-sms aku kan! Nah ini rumah aku” kata Kinan
“tapi bukan kayak gitu!..........” jawab Quen
“sudahlah! Gak perlu dibahas aku capek, ayo masuk” kata Kinan memotong perkataan Quen
Aku masuk dengan rasa malu dan rasa tidak enak telah membuat Kinan sakit hati. Mamanya Kinan di dapur masak makanan. Kinan mengandeng tangan aku menuju dapur setelah menyapa mamanya dia langsung ke kamar. Aku langsung mendekati Mamanya yang sibuk.
“hey Quen, udah lama gak pernah main, kemana aja?” kata mamanya
“di Bandung tante! keluarga ingin ngumpul, pengennya si disini tapi susah banyak alasan” kata Quen
“gak boleh kayak gitu! Keluarga kamu ngekhawatirin kamu, wajar!” kata Mamanya sambil ngelus
Quen membantu Mamanya Kinan masak sudah bagaikan anak dan ibu. Setelah mereka menyelesaikan Kinan keluar kamar untuk mandi. Quen agak kesal tapi dia tenang karena Mamanya Kinan menemaninya menunggu Kinan.
“tante tau kalau kamu pacaran sama Kinankan? Kinan pasti jahat sama kamu selalu ngeduluin urusan keluarga ya! Dia itu emang orangnya keliatan berandal tapi sebenarnya dia baik, setia, gak macam-macam. Tante sama Om setuju kalau kalian pacaran kita udah sama saling kenalkan” kata Mama Kinan
“maaf tante kami kayaknya….” Kata Quen
“Ayo berangkat! Mama aku main dulu mungkin malam baru pulang” kata Kinan motong omongan
Aku dan Kinan pamit sama Mama Kinan. Aku kesal daritadi omongan aku dipotong terus. Aku menunggu di luar rumah Kinan mengeluarkan motor. Di perjalanan aku menanyakan tentang hubungan kita yang sudah tidak pacaran tapi masih diangap pacaran sama mamanya. Kinan hanya diam aku menjadi memikirkan perbuatan aku yang telah mngecewakanya. Sesampai di sana ternyata sebagian anak sudah makan sehingga kami langsung makan.
“pasangan akur kita yang baru Kinan dan Quen! Ayo bagaimana komentar kalian, kenapa bisa akur” kata anak cowok membuat keisengan.
Sore hari kami semua pulang setelah membantu membereskan semuanya. Tapi aku yang boncengan sama Kianan yang mau main dulu ke sebuah mall membeli hadiah buat mamanya Kianan yang akan berulang tahun besok.
“apaan sih ibu-ibu baju kalau cocok bagus tapi kalau gak suka bagaimana? Kasian mama kamu terpaksa” kata Quen
Kami berfikir sejenak sambil  jalan membeli es krim dan mencari barang yang biasa dipakai. Kami duduk didepan tempat permainan. Tiba-tiba kami berdua berdiri dan menyebutkan kata “kalung” bersama-sama. Kinan langsung mengandeng tangan aku kesebuah tempat perhiasan. Aku jadi teringat saat Kinan member kalung yang aku pakai sekarang. Kinan mengajakku nonton dan menemaniku membeli komik. Waktu tak terasa sudah malam ada telpon dari Raku yang menyiruhku pulang.
“dari Raku ya! Maaf aku dah ngajak kamu pergi dengan cara seperti ini tapi besok kita pulang bareng bikin kejutan buat mama akukalau tidak boleh tidak apa-apa” kata Kinan
“apaan sih! Kamu aneh siapapun tidak bisa ngelarang aku untuk ikut kecuali… ada keperluan yang sangat mendesak” kata Quen
Kami pulang diperjalanan kami diam tanpa ngomong sesuatu satu sama lain. Sesampai di rumah Quen Kinan langsung pergi.
Keesokannya disekolah aku datang telat gara-gara aku dan Raku bangun kesiangan Mama dan Papa berangkat pagi-pagi sekali. Istirahat Kinan minta maaf telah membuat aku pulang malam dan bikin telat. Sebenarnya bukan kesalahan dia sepenuhnya. Pulang sekolah aku lupa bilang sama Raku kalau aku pergi ke rumah Raku. Kinan menemani aku ke Raku yang sedang menunggu di depan gerbang tepatnya di pos satpam.
“Raku! Maaf ya hari ini aku pinjam Quennya seharian ini” kata Kinan
“oke, jangan terlalu malam kayak kemarin! Lain kali bilang! Jadikan, aku gak perlu nunggu” kata Raku langsung pergi
“dia marah ya! Maaf buat kalian berantem” kata Kinan
“dari tadi minta maaf mulu! Gak papa, besok kamu liat aja pasti udah berangkat bareng” jawab Quen
Dirumah Kinan hanya ada adik laki-lakinya yang masih berumur 5 tahun masih imutnya hingga aku memeluknya setiap ketemu. Aku dan adiknya sudah sangat akrab. Kinan ditelpon sama ayahnya kalau dia pulang telat dan akan menjemput mamanya. Kami segera mempersiapkan acara kejutannya dari menghias ruang tamu sampai masak makanan. Kami persiapkan semua. Ketika malam hari ayahnya telpon bahwa dia sedang menjemput mamanya. Kami segera bersiap di ruang tamu.
“Quen, nanti kalau ditanya Mama sama ayah aku kalau kamu pacar aku ya! Please” kata Kinan
Aku diam memikirkan apakah aku harus menolak atau mengiyakan. Akhirnya aku hanya bisa ngangguk. Suara mobil pun terdengar, lampu sudah dimatikan, kami bersiap. Mama Kinan masuk merasa heran kami segera menejutkanya. Semua tampak bahagia terlebih lagi Mamanya Kinan. Aku hanya bisa memberikan hadiah kecil. Kami makan bersama. Aku membantu mamanya Kinan menyuci semua piring kotor.
“terima kasih ya! Kamu datang, kamu baik banget” kata mamanya sambil memegang tangan Quen
“pacar kamu manis, kirain gak ada yang mau sama kamu” Kata ayahnya bilang ke Kinan terdengar dengan Quen
Aku hanya tersipu malu mamanya pun menyengol aku memuji. Semua sudah beres aku pamit pulang diantar Kinan sampai rumah. Beberapa hari kemudian Hany mengajak aku deat bareng hari sabtu siang hari disebuah taman yang dulu biasa kami ngumpul. Aku mengajak Raku yang lagi bosan. Kami datang telat sehingga Hany, Kinan,Dava dan para pacarnya bosan. Kami makan, nonton film, main games dan lain sebagainya. Pulangnya malm hari hingga larut tapi aku dan Raku pergi membeli makanan terlebih dahulu karena kami lapar. Setelah itu aku dan Kinan makin dekat, berita angin kalau aku buat dia sama pacarnya berantem. Kemudian aku dengar mereka putus setelah aku mulai jauh sama Kinana. Siang hari Kinan mengajak aku pulang bareng, aku tidak bisa menolaknya. Aku mengikuti dia mengajakku. Sesampai disebuah taman yang dulu Kinan menembak aku. Awalnya kita asik bermain makan dan minum jajanan disana.
“aku gak mau ngilangin kesempatan ini. Aku mau nanya sama kamu kalau aku masih mencintai kamu. Sekarang apakah kamu mau pacaran sama aku? Kita mulai dari awal lagi ngelupain masa-masa kelam dulu ya!” kata Kinan mengeluarkan isi hatinya
Aku binggung tanpa memikirkan apapun aku sangat bahagia akhirnya Kinan mnembak aku lagi. Aku pun menganguk dan mengatakan iya. Tepat sore hari resmi kami jadian lagi memulai dengan kebahagian. Dirumah aku sadar kalau aku masih dianggap pacaran sama Raku. Aku berniat akan memberitahu hubungan aku sama Raku ke Kinan. Hari itu tidak pernah datang selalu ada saja yang mengangu. Disms kemalaman dia tidur kalau gak aku selalu lupa. Senin aku berangkat tanpa membangunkan Raku karena sebentar lagi ulang tahunnya.  Aku berencana pura-pura buat masalah dan membuat kami berantem untungnya mama dan papa lagi pergi keluar kota. Disekolah mulai nanyain aku, masalah gak bareng dikira putus dan langsung pacaran sama Kinan aku bilang kalau aku sebenarnya sudah lama putus sama Raku. Hari sekin dekat dengan ulang tahun Raku. Raku pun mulai kesal dengan sifat aku yang selalu menjauh darinya disekolah maupun dirumah. Pulang sekolah dirumah ketika aku masuk rumah Raku sudah menunggu aku. Dia menarik tangan aku bilang kenapa aku kayak gini. Aku diam langsung masuk kamar. Keesokannya hari ulang tahunnya Raku aku meminta Kinan cepat mengantar aku pulang. Dirumah aku telat Raku sudah pulang mama papa sudaah merayakan kejutan.
“yah Quen ketingalan. Padahal udah pura-pura marahan. Yaudah deh ini hadiahnya” kata Quen
“oh jadi selama ini gitu tapi aku udah tau tadi pas teman aku ngucapin selamat ulang tahun. Berhasil koq buat aku kesal” kata Raku.
“oke kita nyobain mobil baru bagaimana kalau kita makan diluar, ayo!” kata papa
Kami semua sekeluarga makan salah satu restaurant di mall. Setelah makan aku jalan berdua dengan Raku membeli buku.
“kamu dah ngomong hubungan kita sama Kinan, emangnya dia gak marah?” kata Raku sambil melihat buku-buku
“sebenarnya aku dah sudah ingin banget ngaku tapi selalu ada saja yang ganggu” jawab Quen
Besoknya pulang sekolah Kinan menjadi pendiam menjauh dari aku.
“ambili topi aku di dalam tas ya!” kata Kinan
Aku mengambilkannya. Aku meliahat ada buku yang masih diplastikin aku mengambil dan melihatnya buku berjudul Sherlock homes kesukaan aku.
“wah! Boleh pijam nih buku barunya kapan kamu ke toko buku?” kata Quen
“kemarin! aku jiaga ngeliat kamu sama Raku dan ngomongin soal hubungan kalian ke aku, uadah sampai nih aku pulang” kata Kinan
Quen turun dari motornya Kinan sambil memegang buku novel tersebut. Kinan langsung pergi tanpa ngomong apa-apa lagi. Hari jum’at aku pergi sama Hanydia mengajak aku main. Aku binggung harus bagaimana sama Kinan. Aku mau jelasin semua dia bilang gak mau ngomong itu tapi sikap dia berubah.aku sama Hany makan. Hany yang merasa aneh dengan aku menanya kan sikap aku.
“aku lagi berantem sama Kinan soal aku sama Rakupergi bareng dan masalahin aku mau jujur tentang hubungan aku sama Raku” kata Quen
“apa! Kamu tega banget Quen. Pntas saja kalian berantem kalau ngak pasti kalian bakal putus” kata Hany
“ emang aku jahat banget ya! Sebenarnya aku sama Raku Cuma adik kakak. Aku mau ngejelasin tapi dia selalu gak mau. Aku binggung” kata Quen
“apa! Koq gak ngomong dari awal sebenarnya!” kata Hany
“yaudah aku ngaku. Raku minta aku supaya ngak dikejar cewek aku juga setuju sebelumnya udah ada yang nembak aku. Dan kami terus diangap pasangan the best.” Kata Quen
“ yaudah besok kamu kerumahnya saja dan aku coba bantu ngejelasin sama Kinan” kata Hany
“makasih Hany tapi aku bilangnya senin deh soalnya Kinan pergi sama keluarganya ke rumah neneknya ada acara keluarga gitu” kata Quen
Perasaan beban aku sudah berkuarang walau tidak sepenuhnya berkat Hany. Hany biar smp tapi lebih dewasa aku jadi malu. Senin Kinan sms kalau dia gak bisa bareng sama aku. Karena sms Kinan telat waktunya sudah mepet jadinya aku minta bareng sama Raku dana kau sms: ‘aku minta dna sebenarnya Raku adalah kakak aku. Please jangan marah lagi.’ Tapi tidak ada tanggapan apapun. setelah ber hari hari aku coba sms dan menemuinya tapi tidak pernah ada tangapan. Ternyata nomornya Kinan sudah ganti dan gak ada yang tau nomornya. Aku benar-benar lelah dengan ini aku putusin untuk menyerah. Hari ulang tahun aku tepat hari libur karena kakak kelas ujian. Aku libur ke bandungmancari tempat nyaman Susana tenang. Hari ulang tahun aku dirayain sederhana hanya meneraktir teman saja. pulang ke Jakarta aku mendapat kejuatan hadiah sepeda motor. Dan mama mengatakan kalau Kinan kerumahmemberikan sesuatu. Malamnya aku membuka hadiah dari Kinan dalamnya ada surat dan novel Sherlock homes. Isi surat tarsebut
Dear Quen
Selamat ulang tahun! Happy birthday!
Maaf! aku sudah bikin kamu susah selama ini. Aku tidak tau kalau hubungan kamu sama Raku adik kakak. Hany menceritakanya katika kami bertemu ditoko buku. Aku langsung ngejauh selama ini takut kamu akan bilang putus dan bilang hubungan kamu sama raku pacaran sudah ingin tunangan. Aku emang terlalu cemburu ya! Jujur saat aku sebelum tau aku sangat cemburu. Aku ngeliat kamu sama Raku semenjak pendaftaran masuk sma. Aku mulai gonta ganti pacar sebagai pelampiasan dan nyari ulah kekamu buat kesal rencananya balas dendam tapi malah akunembak kamu. Maafin ya taserah kamu, kamu mau lanjut apa putus. 08956xxxxxx ini nomor aku baru yang lama hilang mungkin juga sudah rusak atau terbuang. Aku tetap mencintaimu dan aku akan menunggumu. Selamat ulang tahun semoga sukses apa yang diinginkan terkabul.
Thanks
Kinan
 Aku langsung sms ke Kinan kalau kita lanjut kita jadian lagi. Semenjak hari itu tak ada lagi masalah walau sering banget berantem kami akan selalu mencintai satu sama lain. Hingga berakhir bahagia menikah dan hidup bersama.