Me and My friend
Sore hari aku berjalan membeli
cemilan ke warung yang agak jauh dari rumah. Aku baru tinggal bersama mama dan
papa untuk melanjutkan masuk SMA. Sebelumnya aku tinggal bersama Nenek, nama
aku Hana. Aku bertemu dengan cewek diwarung, dia seperti mudah bergaul. Dia
langsung mengikuti aku kembali kerumah.
“rumah kamu dimana? Kayaknya aku
baru lihat kamu?” kata cewek itu
“iya aku tinggal di gang apel. Aku
baru tinggal disini. Kenalin aku Hana” kata aku
“oh ya! Bagus nih kita bisa jadi
teman. Kenalin aku Naura” kata Naura
Sepanjang jalan kami mengobrol
hingga sampai didepan gang, kami berpisah dia mau kelapangan.
“dah sampai ketemu lagi” kata aku
“Hana besok gak ada acarakan kalau
gak ada,jam setengah 6 kamu ke lapangan kita naik sepeda. Datang ya!” teriak Naura
sambil berjalan kelapangan
Aku bahagia banget dapat teman baru
di libur panjang ini. Walaupun senin lusa sudah mulai sekolah, besok aku
mengisi liburan dengan teman. Sepangjang waktu aku menunggu besok tiba. Pagi
hari aku agak telat karena rumah biasanya masih pada tidur. Aku lekas mengayuh
sepeda ke lapangan. Di lapangan sudah ada anak cowok mengunakan sepedanya yang
mulai jalan. Aku melihat Naura masih menunggu aku. Naura melihat langsung
menghampiri aku.
“hey! Ayo goes kita kejar mereka.
Ready! Go!” kata Naura
Kami segera mengejar kelompok cowok
itu. Aku lelah kami Cuma dibarisan akhir saja menyeimbangi barisan sepeda teman
lain. Di tempat rest area semua heran Naura punya teman cewek. Walaupun cowoknya hanya 3 orang saja sekarang karena
yang lain masih liburan. Setelah kami semua kembali ketempat masing-masing. Aku
terus mengikuti Naura, tidak sadar sudah ada didepan sebuah rumah sederahana.
“mampir dulu ya! santai saja, hanya
ada adik aku yang ada rumah. Aku Cuma ada ibu sama adik. Sekarang ibu sudah
berangkat kerja, dia lagi pergi keluar kota” kata Naura
“oke! Besok sudah masuk sekolah
kan? Kamu kelas berapa?” kata aku
Aku kaget sekaligus senang ini
keajaiban kami satu sekolah dan seumuran ternyata. Naura langsung pergi
meninggalkan aku mengambil minum dan mandi. Naura keluar memberikan handuk dan
pakaiannya. Aku binggung dan malu.
“santai saja! anggap rumah kamu
saja! udah mandih saja dulu pasti gak betahkan?” kata Naura
Aku tidak bisa menolak. Aku lekas
kekamar mandi. Adiknya makan di teras. Aku menghampirinya dan menanyakan
tentangnya dan Naura. Naura kembali setelah membeli makanan. Setlah kami
sarapan dengan nasi uduk yang dibeli dari warung dijalan tadi.
“Hana kamu mau pulang! Mama kamunya
nyariin kamu gak?” kata Naura
“Mama sama Papa sekarang kerja.
Dirumah ada kakak sama temannya kalau ada masalah nanti kakak aku akan telpon”
kata aku
Sebelum main kami membuat makanan
untuk siang dan membereskan rumah. Lama-kelamaan aku seperti kami saudara. Sore
hari aku pulang dan Naura kelapangan. Pagi hari aku bawa motor kesekolah. Aku
binggung harus melakukan apa tiba-tiba Naura datang dari belakang dan
megagetkan aku. Ternyata kami satu gugus sehingga sering kali kami sering
bersama tapi duduk kami berjauhan diatur sama kakak mentornya.
“Hana kamu tau gak yang namanya
Yuito, dia keren banget baik lagi” kata Naura
“gak tau sih tapi mirip sama nama
kakak aku tapi namanya Kiyuru yuito, aku panggil kak YU ayo kekelas tinggal
kita sendiri disini” kata aku
Pulang sekolah kami pulang
masing-masing kami tidak bisa main karena baju kami. Pagi harinya dapat info baru
Naura dapat nomor telponnya. Aku hanya jadi teman curhatnya walau ketemu tapi
Naura hanya menceritakakannya. Setelah melaksanakan orientasi selama 3 hari
kami resmi menjadi murid sekolah Bangsa. Sayangnya, pembagian kelas aku dan
Naura berbeda kelas hanya ketemu setiap pulang sekolah karena aku numpang sama
Naura. Aku mendapat kelas X’8 dan Naura X’1 dari 8 kelas sepuluh jarak dari kelas
aku ke kelas Naura lumayan jauh dari kelas sepuluh lainnya. Kami berbeda eskul
juga aku ikut pmr dan Naura ikut futsal kadang setiap sekolah aku menonton
latihannya setelah aku eskul. Hari selasa kami eskul, hari pertama masih
pengenalan dan mengukur kemampuan. Aku duduk dekat tas Naura, sedang asiknya
baca novel ada kakak kelas datang dan duduk disebelah aku.
“hey Nunggu Naura ya! Koq maunya?”
kata kakak itu
“aku numpang sama dia. Aku gak
boleh nunggu disini, kakak?” kata aku
“boleh! Kenalin aku Fiven pangil
saja Piv, kamu suka baca novel ya! Aku suka novel Sherlock homes” kata Piv
“aku Hana, aku belum pernah baca.
Emang gimana sipnosisnya?” kata Aku
“seru! Nanti aku pinjam tapi kalau
kamu mau?” kata Piv
Kami berbincang masalah novel,
kakak Piv orangnya seru. Piv sama gaulnya sama Naura tapi Piv lebih populer karena
keren, status, kepintaran dan keahliannya. Rumornya banyak cewek mendekati dia.
Setiap eskul futsal pasti selalu ada banyak cewek. Seminggu kemudian pelajaran
sekolah sudah evektif mulai banyak tugas yang numpuk. Waktu luang pun berkurang
aku sering main sama teman sekelasku terutama Radit, dia best friend dikelas.
Kadang dikelas kami disebut bestcouple.
“Hana kantin yuk! Temanin aku” kata
Radit
Radit langsung menarik tangan aku.
Aku gembira ada cowok yang begitu baik aku jadi teringat setiap liburan dulu
sering jalan-jalan sama keluarga. Dikantin banyak siswa makan hingga bangku
kantin penuh. Aku merasa bosan karena warung dkantin sangat ramai.
“hana kita duduk sini dulu ya!
Makanan aku belum dimasak” kata Radit
“Radit, besok aku kerumah kamu ya!
Tugas kita belum selesai” kata aku
Dari belakang Naura manggil aku yang lagi duduk berhadapan dengan
Radit meminum es. Naura lang sung mendekati kami. Menyambut dengan senyuman
tapi Radit mengambil makanannya yang sudah jadi.
“Hey Hana! Sama Radit! Kalian pacaran?”
kata Naura
“hah! Ngak tapi emang kita dekat
banget mungkin senasip juga kayak kita, laguian orangnya seru” kata aku
“tumben kamu akrab banget sama
cowok! Aku kayaknya juga baru ngeliat kamu kekantin setiap aku ajakin gak mau”
kata Naura
“aku paksa Naura! Emang susah aku
sampai menariknya liat aja tangannya” kata Radit datang bawa makanan
Radit ngomong mulu sama Naura, aku
mengambil kesempatan makan baksonya. Dia tidak sadar sama sekali hingga aku
makan dua buah bakso. Radit langsung melirik dan menghitung jumlah baksonya.
“hana kamu makan baksonya berapa
koq tinggal dua?” kata Radit sadar
“sama ini dua? Aku agap bayaran
nganterin” kata aku sambil makan bakso
Radit langsung memukul badan aku.
Naura langsung mengambil garpu ditangan aku dan menusukan bakso dimangkok
Radit. Dia melahapnya dan kabur. Radit kesal baksonya tinggal satu, dia
langsung menutupi mangkuknya dari aku.
“makasih ya dit! Bye Hana!” kata
Naura pergi dengan temannya
Hari selasa aku menunggu Naura
untuk membeli hadiah untuk Radit yang akan ulang tahun besok. Setelah aku eskul
aku langsung kelapangan Futsal. Belum lama kau duduk di bangku penonton kak Piv
langsung mendekati aku dengan di belakangnya Naura. Kak Piv duduk disebelah
aku.
“Hana maaf aku gak bisa nemenin
kamu, aku mau segera pulang! Besok adik aku jalan-jalan” kata Naura
“yaudah aku anterin kamu aja! Kau siap nganterin
kemanapun!” kata kak Piv
Aku tidak bisa menolak karena aku
harus mencari kado untuk Radit. Aku hanya mengangguk. Kak Piv mengantar aku
kesebuah Mall. Aku membeli sebuah Video film. Kami langsung ke toko buku,
mempunyai kesamaan pada kesukaan buku. Di toko buku kami banyak memilik buku
dan bercerita tentang isi buku tersebut. Kak Piv langsung mengajak aku makan
awalnya aku menolak karena uang yang aku bawa kurang untuk membayar dua orang.
Kak Piv membayar makanannya sendiri
sampai buat aku khawatir kirain aku harus membayar dua orang.
“lain kali bayarin aku ya!” kata
kak Piv
Malam harinya kami pulang setelah
asik-asik bermain dimall. Aku diantar Kak Piv sampai depan gang karena aku
harus membeli snack terlebih dahulu. Pagi hari aku benar-benar ngantuk. Aku sms
Naura kalu aku tidak bisa berangkat bareng. Dimeja makan mama, papa dan kak YU melihat
kengantukan aku.
“sayang, kamu gak papa. Kamu bolos
saja hari ini?” kata mama
“ngak mau ma! Nanti dirumah Hana
sendirian, Hana mau naik motor sendiri hari ini” kata aku
“kamu masih ngantuk juga! Kak Yu
anterin saja kitakan satu sekolah.” Kata Kak Yu
Mama dan Papa berangkat setelah
mereka makan. Kami berangkat dengan motor ninja kak Yu aku yng ngntuk tiduran
dipunggungnya.
“kak Yu kenal namanya Piv gak? Dia
orangny gimana?” kata aku
“kenal dia akrab banget sama kak
Yu. Terus diakan sering main kerumah kita” kata kak Yu
“Oh ya kak Yu punya pacar gak?
Cerita ya sama aku” kata aku
Kak Yu diam. Disekolah sudah ramai,
motor sudah terparkir rapi dilapangan parkir. Aku turun didepan gerbang, kak Yu
merkirkan motornya. Aku menunggu kak Yu sambil mengeluarkan coklat. Kak Yu
datang aku langsung mendekatinya.
“Hana kamu masuk saja duluan ngapain
nunggu?” kata kak Yu
“ini buat kak Yu, kemarin aku beli
di market depan. Yaudah aku kekelas!” kata aku
Setelah memberikan coklatnya, kak
YU langsung mengacak acak rambut aku. Aku sampai kekelas duluan karena kelasnya
kak Yu dekat dengan kelasnya Naura lumayan jauh dari kelas aku. Didepan kelas
sudah ada Radit yang nungguin aku minta hadiah. Aku langsung mengeluarkan
coklat dan memberikannya ke Radit yangsudah menadahkan tangannya.
“hah coklat doank! Ngak dibungkus
lagi, Pelit banget sama friend” kata Radit gak percaya
“ya ini hadiahnya kalau mau
dibungkus, bungkus aja sendiri aku kasih kertas buku gimana?” kata aku langsung
masuk kekelas
“semua nanti istirahat aku traktir
makan bakso kecuali Hana!” Teriak Radit didepan kelas
Semua langsung senang dan bilang
selamat ulang tahun. Dan Radit memberikan kertas makan agar tidak ketukar sama
kelas lain yang membeli. Aku langsung menadah tangan ketika Radit datang
mengahampiri. Istirahat aku makan snack didepan kelas karena didalam sepi hanya
aku sendiri takut ada yang hilang aku yang disalahin. Untungnya aku bawa bekal
dan snack sehingga aku tidak bosan dan memelas kekantin. Naura datang sendirian
menghampiri aku.
“kamu sendirian Hana! Mana Radit
biasanya sama dia!” kata Naura
“dia naktir anak sekelas tapi aku
nggak. Males juga kekantin sebenarnya udah ada makanan” kata aku
“Hana aku mau cerita nih hubungan
aku sama Yuito taukan” kata Naura
“gak tau! Kamu gak pernah nunjukin”
kata aku
Naura bercerita hubungannya semejak
awal kenalan saat Mos. Naura gesit mengejarnya apalagi dia sebelahan kelasnya
sama si doi. Kemarin si doi ngajak jalan katanya. Dan nembak di taman sambil
memberikan coklat dan bunga. Naura bilang iya tanpa harus nunggu beberapa hari.
Rencanya hari ini mereka akan pulang bareng.
“terus aku gimana? Mending kau bawa
motor tadi” kata aku kecewa
“ya naik angkot! Tapi tadi aku
kesel adiknya sakit maksa sekolah jadi dia bareng adiknya, bĂȘte banget untung
dia minta kak Piv yang mau ditebengin dibanding naik angkot dua kali ” kata
Naura
Radit datang setelah kenyang makan.
Aku langsung nyuekin dia yang tidak member traktiran sama aku.
“selamat ulang tahun Radit. Parah
kamu ngak ngajak teman aku kasian dia disini sendirian untung ada aku” kata
Naura
“ini karti makan bakso, belum
makankan abis nemanin Hana sebagai traktiran” kata Radit memberikan kartu
“aku mana? Ah dasar aku ngak
dibagi!” kata Hana
“maksih Radit, aku pergi makan nih
keburu bel! Dah Hana Radit” kata Naura
Naura pergi kekantin Radit terus
mendekati aku. Aku menolak kami tetap diam-diaman. Pulang sekolah aku menarik
tangan Radit ke tempat parkiran motor.
“mau ngapain hana kita kesini” kata
Radit
“anterin aku pulang aku ngak minta
apa tapi sekarang anterin aku pulang” kata aku
Radit nganteri aku sampai depan
gang. Dia langsung pulang tanpa ngucapkan apapun. Aku pulang langsung bergegas
ganti baju membawa motor aku kerumah pacarnya Radit. Kami berencana memberi
kejutan. Kejutan kami berhasil walau Radit sedikit tau karena tingkah kami
diluar kebiasaan. Kami nonton film yang aku hadiahkan sama Radit yaitu Ironman.
Malamnya aku pulang sendiri, pacarnya Radit diantar Radit. Sebenarnya pacarnya
Radit saudara aku makannya kami dekat. Psgi hsri skibst aktivitas seminggu ini
yang melelahkan aku bangun kesiangan. Mama dan papa sudah berangkat dari tadi
pagi sayangnya kali ini aku gak sendiri kak Yu masih dirumah asik nonton film.
“Kak Yu tumben masih dirumah emeng
gak ada acara?” kata aku masih jalan sempoyongan
“aku nungguin kamu mau ngajak
ketempat temannya papa ada yang nikah, emang kamu gak ingat! Tempatnya lumayan
jauh” kata kak Yu
Aku segera ganti baju dan berdandan
yang cocok untuk pesta nikahan. Sebelum pargi ke tempat pernikahan kami kemall
membeli hadiah. Sesampainya disebuah gedung pernikahan disana sudah ada mama,
papa dan para tamu undangan. Kami duduk disebuah meja kosong dan makan beberapa
makanan.
“kak Yu katanya mau menceritakan
masalah pacaran! Sekalian nungguin mama papa!” kata aku
Kak Yu menceritakan bahwa ceweknya
tomboy dan mudah bergaul. Mereka kenalan ketika mos dan berlanjut awalnya berasa
biasa dan risih malah tapi semakin tau sifatnya ternyata orangnya asik.cering
tukar cerita masalah olahraga atau kehidupan. Mereka baru pacaran beberapa hari
lalu.
“namanya siapa anak mana?” kata aku
“namanya Naura emang kayak cewek
banget namanya dia anak kelas 1 sekolahan kita” kata kak Yu
“Naura jadi ternyata Yuito itu kak
Yu pantas aku kayak tau cerita Naura, sebenarnya Naura itu sahabat aku tau kak”
kata aku
Kami sampai dirumah malam hingga
kami harus makan dirumah karena belum ada makanan dirumah. Kami makan dipingir
jalan. Paginya gara-gara kehujanan aku demam. Awalnya mama gak mau kerja
menemani aku tapi aku gak enak karena tiap jam dia ditelpon terus sama
asistennya dan siangnya ada meeting penting. Siang hari aku dapat sms dari Kak
Piv yang menanyakan keadaan aku. Kak Piv berencana kerumah setelah pulang
sekolah. Sebenarnya kau gak mau karena aku hanya demam paling besok sudah
sembuh. Kak Yu datang dengan perasaan kesal karena hubungannya dengan Naura ada
masalah. Bunyi bel rumah berbunyi kak Yu membukakan pintu.
“hey Yuito kamu tau rumahnya Hana
anak kelas 1 gak? Dari tadi nanya alamatnya ngarah kerumah kamu mulu?” kata kak
Piv
“iyaiyalah semua ngarah kesini!
Hana itu adik aku! Ayo masuk” kata kak Yu
Radit dan kak Piv tidak percaya dan
merasa kaget. Aku sudah menyiapkan minum di ruang tamu. Mereka mebawakan aku
buah. Kak Piv gak pernah tau kalau aku adiknya kak Yu karena setiap main aku
selalu pergi atau asik dikamar sendirian.
“aku gak tau kalau Hana adiknya
Yuito. Kamu udah gak papa Hana” kata Kak Piv
Awalnya kak Piv malu-malu karena
ada aku tapi akhirny sudah santai bagaikan rumah sendiri. Radit pulang duluan
setelah nonton film sebenarnya Kak Piv mau pulang juga tapi gak dibolehin sama
Kak Yu. Sekarang mereka main Ps. Malam hari setelah mama datang kak Piv pulang.
Besok kak Piv sudah datang menjemput aku berangkat sekolah, pulang sekolah aku
diminta bareng dengannya. Aku menunggu kelapangan Futsal seperti biasa tapi
bedanya orang yang ditunggu. Dipinggir lapangan sudah ada kak Yu yang lagi nunggu
Naura. Aku duduk disampingnya mengobrol dengan asiknya. Naura datang mendekati
kami.
“hey Hana, kamu gak apa apa? Maaf
ya aku gak tau kalau kamu sakit” kata Naura khawatir
“bukannya kalian bestfriend koq gak
tau sih” kata kak Yu belain aku
Mukanya Naura berubah menjadi
kesal.
“aku baik sekarang udah mendingan,
aku Cuma demam doank abis kehujanan” kata aku
“Hana aku boleh ngomong gak sama
kamu berdua?” kata Naura
Aku nganguk Naura terlihat memiliki
masalah dengan aku karena Naura tidak pernah seperti ini sama aku. Kami ngobrol
dipojok bangku penonton.
“Hana! aku cemburu sama kamu. aku
pernah ngeliat kamu sama Yuito tapi kamu bilang kamu sama kakak kamu. Kenapa
sih Hana kamu gak jujur? Terus Yuito bilang dia juga sama adiknya pas kalian
pergi. Aku gak berani bilang ke Yuito, aku takut kalau dia akan minta putus.”
Kata Naura
“maaf! kamu belum tau ya! Kalau aku
sama Kak Yu atau Yuito itu adik kakak. Maaf aku belum bilang karena aku baru
tau malamnya kalau pacar kak Yu itu kamu” kata aku
Naura kaget sekaligus senang karena
dia tidak perlu cemburu dengan aku. Kami berpelukan karena merasa bersalah. Kak
Yu dan Kak Piv datang menghampiri kami.
“kalian ada apa? Pakai pelukan
segala” kata kak Yu
“ gak ada apa apa” kata aku dan
Naura
“Hana ayo pulang! Aku udah selesai!
Dah duluan Naura dan Kak Yu” kata kak Piv
Kami ketawa karena sikap kak Piv
ketika panggil Kak YU bagai anak kecil. Sebelum pulang kak Piv mengajak aku ke
sebuah taman yang indah melihat senja lelampuan yang menyala. Kau kaget tiba-
tiba kak Piv memberikan boneka teddy bear dan coklat dari dalam tasnya.
“apan nih hari ini emang hari
apaan?” kata aku polos
“hari aku nembak kamu! Hana apakah
kamu mau jadi pacar aku! Dan apakah kamu mencintai aku” kata kak Piv memberikan
mawar yang sudah bengkok akibat ditaruh didalam tas
“udah bengkok! I will and I love
you too” kata aku
Kami resmi pacaran Karena rasa
perhatian dan kasih sayang kak Piv aku suka sama dia walau perasaan itu tidak
dapat dimengerti sepenuhnya.